 |
+855 78 987 770 |
 |
+855 78 987 770 |
 |
+855 78 987 770 |
 |
AGENT88BET1 |
 |
AGENT88BET1 |
 |
2B50CEC2 (BBM Versi Lama) |
 |
DE422F56 (BBM Andoid / IOS) |
 |
274B1AEE (FULL) |
“Tempat yang terbakar itu perkebunan kelapa ditumbuhi semak belukar. Tidak jauh dari pantai, seputar 1 km. lebih. Senin malam terbakar, besok paginya baru petugas hadir,” tuturnya.
Sekarang ini, api telah berangsur padam serta petugas pemadam dari team kombinasi TNI Polri serta BPBD ditempat hadir ke tempat. Akan tetapi, kabut asap masih tetap tebal masuk pemukiman masyarakat.
“Banyak kabut asap di sini, batuk-batuk pun kami. Semoga apinya padam keseluruhan,” berharap Ipal.
Kebakaran di Bengkalis masih tetap menguasai di Riau semenjak awal Januari 2019 sampai sekarang ini. Petugas BPBD belumlah sukses menteralisir keadaan di beberapa tempat kebakaran. Kabut asap pun memunculkan penyakit Infeksi Aliran Pernafasan Kronis.
Dinas Kesehatan Propinsi Riau mencatat, 2.488 masyarakat di 3 daerah terjangkit penyakit ISPA. Bahkan juga, ada satu sekolah di Pulau Rupat meliburkan semua siswanya sebab kabut asap yang tebal serta masuk level beresiko.
BPBD Riau belumlah melaunching jumlahnya luasan tempat terbakar dengan keseluruhan sampai ini hari. Akan tetapi, akhir kali data dari Kepala BPBD Edwar Sanger, mengatakan, pada Senin (25/2) keseluruhan tempat terbakar di Riau sampai 1.136 hektare. Tempat sangat kronis terbakar di Pulau Rupat, Bengkalis. BPBD belumlah sukses mematikan api disana.
Sekarang, Edwar tengah menjalankan beribadah umroh ke Mekkah. Kabid Kedaruratan BPBD Riau Jim Gafur waktu di konfirmasi merdeka.com malas memberi jumlahnya tempat terbakar untuk ini hari.
2.000 Masker Diberikan
Sekitar 2.000 masker diberikan ke SDN 29 Pulau Rupat. Diinginkan, penyakit karena asap tebal dapat didesak.
“Ini hari kita berikan masker di SDN 29 Pulau Rupat, ada seputar 2.000 masker yang akan kita berikan ke penduduk di jalanan,” tutur Humas PT Sumatera Riang Lestari, Abdul Hadi.
Hadi mengakui pihaknya langsung mendatangi sekolah yang paling dekat dengan tempat kebakaran rimba serta tempat. Perusahaan mereka ikut juga terlibat dalam pemadaman kebakaran tempat di Rupat, termasuk juga fasilitas serta parasarana.
“Ada 280 orang karyawan PT SRL yang kita turunkan untuk mematikan api bersama dengan team kombinasi TNI Polri serta BPBD Bengkalis, alat berat serta mesin air pun kita bawa serta ke tempat,” kata Hadi.
Hadi menuturkan, di Pulau Rupat tidak ada turun hujan semenjak dua minggu paling akhir. Akan tetapi api selalu menyebar di rimba serta semak belukar. Hembusan angin yang kencang dari Selat Malaka pun jadi masalah serta kendala buat petugas untuk mematikan api.